Minggu, 10 Oktober 2010

SIMPLY FRESH LAUNDRY DAN MITRA KERJANYA

“Simply Fresh Laundry” merupakan unit usaha pelayanan yang bergerak dibidang Laundry. Dirintis di Jogjakarta pada Februari 2005 oleh Agung Nugroho Susanto. Jasa layanan yang ditawarkan berupa cuci dan seterika berdasarkan jumlah berat (Kg) cucian konsumen. Sehingga harga yang ditawarkan lebih murah dari jasa layanan laundry yang sudah ada. Slogan dari perusahaan ini adalah “Laundry Kiloan Kualitas Hotel”.
Simply Fresh laundry juga memiliki mitra usaha yaitu salah satu perusahaan rokok terbesar, PT. Philip Morris Indonesia (Marlboro Promotion Team area Jogja) di bagian promosi yang secara periodik bekerja sama dalam setiap event yang berlangsung. Selain dari perusahaan, mitra usaha kerja lain laundry ini yaitu hotel, pondokan, penginapan, rumah sakit dan tempat kos atau kontrakan yang berada di Jogjakarta. Dengan banyaknya mitra kerja yang bekerja sama dengan Simply Fresh Laundry ini semakin memantapkan sebagai laundry kiloan yang bonafid dan dapat dipercaya.

http://www.simplyfreshlaundry.com/wp-content/uploads/2009/03/simplyfresh-proposal.pdf

Minggu, 03 Oktober 2010

ETOS KERJA SUKU MINANGKABAU

Etos kerja adalah respon yang dilakukan oleh seseorang, kelompok, atau masyarakat terhadap kehidupan sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Setiap keyakinan mempunyai sistem nilai dan setiap orang yang menerima keyakinan tertentu berusaha untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya.
Dari pengertian diatas maka etos kerja suku minangkabau adalah keyakinan masyarakat minangkabau terhadap kehidupan sesuai dengan adat istiadat suku minangkabau. Keyakinan tersebut berasal dari nilai - nilai sebagai berikut.
1.Pandangan terhadap hidup
Tujuan hidup orang Minangkabau adalah untuk berbuat jasa. Kata pusaka orang Minangkabau mengatakan bahwa “hiduik bajaso, mati bapusako”. Jadi orang Minangkabau memberikan arti dan harga yang tinggi terhadap hidupnya. Maksudnya,.jangan hidup seperti hewan yang tidak memikirkan generasi selanjutnya. Karena itu orang Minangkabau bekerja keras untuk dapat meninggalkan, mempusakakan sesuatu bagi anak kemenakan dan masyarakatnya. Mempusakakan bukan maksudnya hanya dibidang materi saja, tetapi juga nilai-nilai adatnya. Oleh karena itu semasa hidup bukan hanya kuat mencari materi tetapi juga kuat menunjuk mengajari anak kemenakan sesuai dengan norma-norma adat yang berlaku. Ungkapan adat juga mengatakan “Pulai batingkek naiek maninggakan rueh jo buku, manusia batingkek turun maninggakan namo jo pusako”.
Dengan adanya kekayaan segala sesuatu dapat dilaksanakan, sehingga tidak mendatangkan rasa malu bagi dirinya ataupun keluarganya. Banyaknya seremonial adat seperti perkawinan dan lain-lain membutuhkan biaya. Dari itulah usaha yang sungguh-sungguh dan kerja keras sangat diutamakan orang Minangkabau.
Nilai hidup yang baik dan tinggi telah menjadi pendorong bagi orang Minangkabau untuk selalu berusaha, berprestasi, dinamis dan kreatif.
2.Pandangan Terhadap Kerja
Sejalan dengan makna hidup bagi orang Minangkabau, yaitu berjasa kepada kerabat dan masyarakatnya, kerja merupakan kegiatan yang sangat dihargai. Kerja merupakan keharusan. Kerjalah yang dapat membuat orang sanggup meninggalkan pusaka bagi anak kemenakannya. Dengan hasil kerja dapat dihindarkan “Hilang rano dek panyakik, hilang bangso indak barameh”(hilang warna karena penyakit, hilang bangsa karena tidak beremas). Artinya harga diri seseorang akan hilang karena miskin, oleh sebab itu bekerja keras salah satu cara untuk menghindarkannya.
sebagaimana yang diungkapkan juga oleh fatwa adat sbb:
Kayu hutan bukan andaleh             Kayu hutan bukan andalas
Elok dibuek ka lamari                     Elok dibuat untuk lemari
Tahan hujan barani bapaneh          Tahan hujan berani berpanas
Baitu urang mancari rasaki             Begitu orang mencari rezeki
Dari etos kerja ini, anak-anak muda yang punya tanggungjawab di kampung disuruh merantau. Mereka pergi merantau untuk mencari apa-apa yang mungkin dapat disumbangkan kepada kerabat dikampung, baik materi maupun ilmu. Misi budaya ini telah menyebabkan orang Minangkabau terkenal dirantau sebagai makhluk ekonomi ulet.
Etos kerja keras yang sudah merupakan nilai dasar bagi orang Minangkabau ditingkatkan lagi oleh pandangan ajaran Islam yang mengatakan orang harus bekerja keras seakan-akan dia hidup untuk selama-lamanya, dia harus beramal terus seakan-akan dia akan mati besok.
3.Pandangan Terhadap Waktu
Bagi orang Minangkabau waktu itu sangatlah berharga merupakan pandangan hidup orang Minangkabau terhadap waktu. Orang Minangkabau harus memikirkan masa depannya dan apa yang akan ditinggalkannya sesudah mati. Mereka dinasehatkan untuk selalu menggunakan waktu untuk maksud yang bermakna, sebagaimana dikatakan “Duduak marauik ranjau, tagak maninjau jarah”.
Dimensi waktu, masa lalu, masa sekarang, dan yang akan datang merupakan ruang waktu yang harus menjadi perhatian bagi orang Minangkabau. Maliek contoh ka nan sudah. Bila masa lalu tidak menggembirakan dia akan berusaha untuk memperbaikinya. Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak merupakan manifestasi untuk mengisi waktu dengan sebaik-baiknya pada masa sekarang. Membangkit batang terandam merupakan refleksi dari masa lalu sebagai pedoman untuk berbuat pada masa sekarang. Sedangkan mengingat masa depan adat berfatwa “bakulimek sabalun habih, sadiokan payuang sabalun hujan”.
4.Pandangan Terhadap Sesama
Dalam hidup bermasyarakat, orang Minangkabau menjunjung tinggi nilai egaliter atau kebersamaan. Nilai ini menyatakan mereka dengan ungkapan “Duduak samo randah, tagak samo tinggi”.
Dalam kegiatan yang menyangkut kepentingan umum sifat mereka sangat menonjol. Mereka sangat menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat. Hasil mufakat merupakan otoritas yang tertinggi.
Kekuasaan yang tertinggi menurut orang Minangkabau bersifat abstrak, yaitu nan bana (kebenaran). Kebenaran itu harus dicari melalui musyawarah yang dibimbing oleh alur, patut dan mungkin. Penggunaan akal sehat diperlukan oleh orang Minangkabau dan sangat menilai tinggi manusia yang menggunakan akal. Nilai-nilai yang dibawa Islam mengutamakan akal bagi orang muslim, dan Islam melengkapi penggunaan akal dengan bimbingan iman. Dengan sumber nilai yang bersifat manusiawi disempurnakan dengan nilai yang diturunkan dalam wahyu, lebih menyempurnakan kehidupan bermasyarakat orang Minangkabau.
ANALISIS
Setelah mengevaluasi dan mempelajari suku minangkabau bahwa ada beberapa nilai yang perlu diperhatikan tentang tata cara orang minangkabau mencapai etos kerjanya. Diantaranya pandangan hidup berupa memberikan manfaat dalam hidup, pandangan kerja berupa berusaha kreatif serta ulet dalam hidup,pandangan waktu berupa tanggungjawab terhadap waktu dan pandangan sesama berupa menghargai sesama.
Jadi menurut saya etos kerja suku minangkabau tercipta karena perasaan untuk saling menghargai orang lain dengan cara menunjukkan harga diri yang tinggi dalam hidup serta beradaptasi terhadap lingkungan sehingga suku minangkabau bisa memberikan tanggung jawab kemasyarakat luas untuk selalu berusaha berprestasi dan kreatif

(Sumber : Adat Minangkabau – Sejarah & Budaya)
http://mahmudshah.wordpress.com/2008/09/15/2-nilai-nilai-dasar-adat-minangkabau/